TIMIKA | Pemerintah Kampung Nawaripi memfokuskan program pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) bagi anak-anak Asli Suku Kamoro khususnya yang tinggal di Kampung Nawaripi Distrik Wania.
Hal itu ditandai dengan Komitmen Pemkam Nawaripi dnegan terus mengirim anak-anak Kamoro untuk bersekolah di luar daerah. Bahkan di tahun 2025 ini direncanakan pada bulan agustus mendatang Pemkam Nawaripi akan Kembali mengirim sebanyak 30 orang anak untuk melanjutkan sekolah di pulau Maluku.
Salah satu program prioritas Pemkam Nawaripi dalam rangka pengembangan SDM bagi generasi mudah Kamoro dengan memfasiitasi pendidikan bagi anak-anak usia sekolah dengan memberikan pendidikan gratis dan bersekolah di luar Papua mulai dari Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Salah satu program prioritas yang sudah kami laksanakan sejak tahun 2023 lalu dengan mengirim anak-anak Kamoro untuk sekolah diluar Papua. Saat ini sudah ada empat orang anak suku Kamoro di Kampung Nawaripi yang sedang bersekolah di Maluku yang kami kiri mini anak SD hingga SMA,”ungkap Norman Ditubun pada Rabu (11/6/2025)
Dikatakan Norman terkait dengan pengiriman anak -anak untuk bersekolah di Pulau maluku Pihaknya bekerjasama dengan Keuskupan Amboina.
Norman menuturkan saat ini sudah ada empat (4) orang anak Kamoro yang sedang bersekolah di pulau Maluku. Hal ini bisa terwujud atas kerjasama antara Pemkam Nawaripi, tokoh adat suku Kamoro, orang tua siswa dan keuskupan Amboina.
“Disana anak-anak ini tinggal di Asrama Pastoran jadi kami tidak perlu khawatir. Karena ada Pastor dan Suster yang mengawasi mereka,”tuturnya.
Norman menyebutkan, memang di Papua banyak sekolah yang berkualitas hanya saja terkadang anak-anak ini tidak fokus untuk belajar mereka cendrung meninggalkan sekolah dengan mengikuti orang tua untuk pergi mencari.
“Contoh anak-anak kita di Nawaripi ini, kalau pagi orang tua pergi mencari mereka juga pasti ikut sampai tidak ingat lagi pergi sekolah. Selain itu kalau ada anak-anak yang disuruh tinggal di Asrama memang awal-awalnya baik tetapi kemudian pas masa liburan sekolah tiba. Mereka pulang ke kampung terus tidak balek lagi ke Sekolah,”ucapnya.
Norman menilai dengan mengirimi anak-anak sekolah di luar Pulau Papua hal itu lebih efektif. Karena kalau pun ada liburan paling mereka tetap disana. Kecuali ada hal mendesak yang memang mereka harus pulang.
Dikatakan Norman untuk pembiayaan sepenuhnya menjadi tanggungjawab Pemerintah Kampung Nawaripi dengan sumber anggaran dari Dana Desa (DD).
“Ini salah satu komitmen saya menyiapkan SDM Unggulan bagi generasi Kamoro khususnya di Kampung Nawaripi,”pungkasnya. (crc)