TIMIKA | Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Mimika, Alice I. Wanma, melakukan kunjungan ke areal pembangunan pabrik kelapa sawit milik PT Karya Bela Vita (KBV) di jalan Trans Nabire.
Kepala Distanbun Mimika, meninjau kesiapan teknis dan keberpihakan perusahaan terhadap masyarakat local Orang Asli Papua (OAP).
Alice menegaskan sebelum operasional pabrik dimulai pentingnya studi kelayakan lingkungan, serta meminta PT KBV agar memprioritaskan penerimaan tenaga kerja Orang Asli Papua (OAP).
“Kita ingin industri ini bukan hanya berkembang secara ekonomi, tetapi juga membawa manfaat langsung bagi masyarakat lokal,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Mimika, Alice I. Wanma dalam kunjungan ke areal PT KBV pada KAMIS (5/6/2025)
Manajer Pabrik PT KBV, Hartanto menejelaskan bahwa, progres pembangunan pabrik kini telah mencapai 85 persen dan ditargetkan Agustus 2025 masuk tahap komisioning.
Dikatakan Hartanto Meski dihadapkan pada tantangan bahan baku dan cuaca yang tidak mendukung, pihaknya optimistis pabrik akan segera beroperasi.
“Kapasitas pabrik sebesar 45 ton per jam dan pabrik sudah dilengkapi sistem pengolahan limbah ecotech system yang ramah lingkungan untuk dimanfaatkan sebagai pupuk,”ungkapnya.
Hartanto menuturkan Saat ini PT KBV telah menanami sekitar 7.768 hektar lahan kelapa sawit dari total 35.759 hektar HGU yang dimiliki. Dari jumlah tersebut, 1.800 hektar merupakan lahan plasma untuk 4 Koperasi Unit Desa (KUD), sebagai bentuk kemitraan dengan masyarakat.
PT Karya Bela Vita saat mengelolah sawit sepenuhnya setelah mengambil alih pengelolaan dari PT Pusaka Agro Lestari (PAL) yang dinyatakan pailit pada 2021.(crc)